band ROULETTE

Minggu, November 22, 2009

SEJARAH BAND ROULETTE


ROULETTE berdiri sejak 9 Januari 2006 yang pada awalnya bernama JOKER, dan seiring berjalannya waktu, pada tanggal 27 Desember 2007 nama JOKER resmi berganti ROULETTE. Dengan formasi : Luckman ( Drum ), B – Yonk ( Bass ), Baros ( Vocal ), Basia ( Keyboard ), Cito ( Guitar ) punya visi, misi, serta harapan yang sama yaitu membuat album di bawah naungan Major Label, pinya audience yang loyal apresiatif, jadwal panggung yang padat, serta mampu memberikan kontribusi yang besar bagi industri musik nasional.

ROULETTE mengusung konsep musik Pop, yang berbaur dengan nuansa electronic dan string section serta kombinasi melodi gitar yang manis dan distrosi yang modern, Vocal yang mellow, lirik –lirik yang simple, jujur, dan Universal, yang kita namakan Pop – B. Proses mereka lalui, satu demi satu harapan mereka terwujud. Pada tanggal 5 September 2006 mereka mengikat suatu perjanjian kerja sama dengan label yaitu PT. SONY BMG MUSIC ENTERTAINMENT INDONESIA.

Pada tanggal 2 April 2007, ROULETTE masuk dapur rekaman untuk proses penggarapan album perdana. Januari 2008 album perdana ROULETTE dalam proses Mastering, ROULETTE berharap bisa diterima semua segmen, dan mampu memberi inspirasi dan kontribusi bagi penikmat musik dan industri musik nasional.

Aku Jatuh Cinta, Berdiri Dengan Cinta, Kau dan Aku, Tertawa Menangis Denganmu dan beberapa lagu lainnya dari album ROULETTE, mampu bersaing dan sudah teruji serta terbukti mampu menarik respon dari para pendengar dan audience pada saat lagu – lagu tersebut diputar dibeberapa radio maupun pada saat penampilan live.

Performance yang energic, soulfull, attractive, dan communicative kepada Audience adalah performa dari ROULETTE Product yang kami tawarkan sudah pasti mengesankan dan tidak akan mengecewakan anda.

Management:
Jl. Danau Bratan Raya No. 03 Sawojajar Malang
Telp : 0341 76 56 999
Mobile : 081 333 030 999
Fax : 0341 714 087
Read More

band NETRAL

Minggu, November 22, 2009

SEJARAH BAND NETRAL


NETRAL adalah band yang dibentuk pada tanggal 18 November 1992. Dimana oleh pers Indonesia saat itu dikatakan sebagai Band Alternatif. Terlepas dari yang diberikan pers Indonesia ini benar atau tidak. Yang jelas band yang dibentuk dari hasil persahabatan di SMA Negeri 55 dan 60 Jakarta ini hanya memainkan musik yang benar-benar murni keluar dari hati Nurani mereka sendiri. Sesuai dengan Definisi Musik yang kita kenal. Juli 1998, Bimo hengkang. Eno pun didapuk menggantikan Bimo. Desember 1999, Miten pamit untuk berangkat ke Amerika untuk meneruskan sekolahnya. Baru di tahun 2003 mereka bertemu Coki.

Personel:
Nama: Bagus Dhanar Dhana (Bagus)
Ttl: 17 Januari 1971
Posisi: bass dan vokal

Nama: Eno Gitara Ryanto (Eno)
Ttl: Jakarta, 11 Oktober 1979
Posisi: drum

Nama: Christoper Bollemeyer (Coki)
Ttl: Jakarta, 30 Desember 1976
Posisi: gitar

Mantan personel:
Nama: Gabriel Bimo Sulaksono (Bimo)
Ttl: 22 Desember 1971
Posisi: eks drum

Nama : Ricy Dayandani (Miten)
Ttl: 23 September 1971
Posisi: eks gitar

Read more

band ST12

Kamis, November 19, 2009

SEJARAH ST 12


Satu lagi grup band asal kota kembang Bandung menyemarakan belantika musik Indonesia. ST12, grup yang terdiri dari 4 personil, Pepep (Drum), Iman Rush (Guitar), Pepeng (Guitar), dan Charly Van Houtten (Vokalis) ini dibentuk sejak Januari 2005 lalu.

Grup yang bermimpi untuk menjadi band papan atas itu mengusung jenis musik pop alternatif. "Kami menganggap jenis musik ini akan lebih mudah didengar, easy listening. Dan pendengar pun tampaknya lebih memilih untuk mendengarkan lagu-lagu seperti itu," ungkap Pepep mewakili teman-temannya.

Untuk menambah kualitas pada album perdana yang berjudul Aku Tak Sanggup Lagi, mereka melibatkan musisi Indra Utopia sebagai pengisi bass dan kang Iman GAIA untuk mengisi keyboard.

Awalnya grup band ini diprakarsai oleh Pepep dan Iman Rush. Pepep yang sebelumnya pernah tergabung dalam Oliv Band mengajak Pepeng, temannya yang sama-sama pernah tergabung dalam grup Oliv Band.

Ternyata jalan mereka tetap tidak semulus seperti yang dibayangkan. Ketiga pria ini merasa kesulitan untuk mendapatkan seorang vokalis yang memiliki kriteria suara yang sesuai dengan keinginan mereka. Maka sebuah audisi pun dilakukan. Saat audisi, ketiganya dipertemukan dengan Carly Van Houtten. "Charly memiliki karakter suara yang bagus dan cukup kuat. Selain itu dia memiliki latar belakang sebagai pengajar vokal. Jadi, tampaknya tidak sulit bagi dia untuk membawakan lagu saat audisi berlangsung," papar Pepep.

Tidak berbeda dengan grup-grup band yang sedang naik daun sekarang ini, lagu-lagu mereka pun kebanyakan bertema tentang cinta. "Cinta sifatnya lebih fleksibel. Lebih universal. Bisa dinikmati oleh siapa saja, muda dan tua. Dan tema-tema seperti inilah yang akan terus laku di pasaran," tambah Pepep.

Nama ST12 sendiri diambil dari nama jalan, Stasiun Timur No 12, yang merupakan lokasi studio tempat mereka kumpul. Di studio tersebutlah, keempat orang pemuda ini kerap kali berkumpul dan mengasah kemampuan mereka dalam bermusik. "Studio ini memang sering dijadikan tempat mangkal oleh teman-teman musisi lain, baik yang yunior, maupun senior di Bandung," jelas Pepep mengenai sejarah berdirinya ST12.
Read more

band VAGETOS

Minggu, November 22, 2009

SEJARAH BAND VAGETOS


Vagetoz adalah potret anak daerah yang menggebu dalam bermusik. Vagetoz Terbentuk pada Tanggal 12 Mei 1999, Dalam Perjalanannya mereka rajin mengikuti berbagai festival yang digelar di tanah kelahirannya Sukabumi, hingga kota Bandung dan sekitarnya. Pada tahun 2003 Vagetoz ikut manggung pula bareng band papan atas Indonesia, seperti /rif, Samson, Ungu, hingga panggung Soundrenalin. Lalu Tahun 2004 mereka berkesempatan rekaman album kompilasi, yang hanya bermodal satu buah single yang berjudul "Sebaiknya Aku Pergi" . Musik yang diusung basicnya pop, dengan melodi yang tidak rumit, dan lirik lagu yang lugas, apa adanya. Setiap lagu yang dibuat sedapat mungkin dihadirkan sebagai ungkapan perasaan yang sesungguhnya.


Personel:

Nama : Teguh Permana
Posisi : Vokal

Nama : Acep Gunawan
Posisi : Gitar

Nama : Irman
Posisi : GItar

Nama : Budi
Posisi : Bass

Nama : Rudi
Posisi : Drum
Read more

band BOOMERANG

Jumat, November 20, 2009

SEJARAH BOOMERANG


Pada awal tahun '90-an, Hubert Henry Limahelu a.k.a. 'HH5H' (bass), John Paul Ivan a.k.a. 'JPI' (gitar), Roy Jeconiah Isoka Wurangian (vokal) dan seorang drummer mendirikan sebuah band dengan nama 'Lost Angels', sebuah permainan kata dari nama kota Los Angeles dan sekaligus berarti `Malaikat Tersesat`.

Pada tahun 1994 mereka direkrut oleh perusahaan rekaman Logiss Record. Dan pada bulan Maret - April 1994 dibawah produser Log Zhelebour di studio Nirwana Record, Surabaya, mereka bekerja hampir 18 jam setiap harinya untuk merekam album perdana mereka. Sementara selesai dengan proses rekaman album perdana mereka dan menunggu pembuatan cover kaset, mereka memutuskan untuk mengeluarkan drummer mereka karena tingkah lakunya tidak bisa lagi sejalan dengan idealisme tujuan semula kelompok mereka dan terlalu mementingkan materi pribadi.Pada 8 Mei 1994 mereka sepakat untuk mengganti nama Lost Angels menjadi Boomerang yang juga menjadi judul album perdana mereka yang dirilis dipasaran pada 1 Juli 1994 dengan single hit `Kasih`. Oleh karena itu pada pembuatan klip `Kasih` di album pertama, mereka hanya tampil bertiga. Untuk mengisi kekosongan posisi drummer pada saat mereka harus melakukan tour dan konser, mereka merekrut Farid Martin yang dikenal mereka dari Mas Tony, Sound Engineer pada album pertama dan kedua Boomerang. Pada tanggal 1 Januari 1995 Farid Martin resmi menjadi anggota tetap Boomerang.

Namun pada pertengahan 2005, didasari "perbedaan prinsip", JPI memilih untuk keluar dari Booomerang dan memutuskan untuk bekerja sendiri. JPI membentuk band supergrup Trio JPI bersama dengan bassis Bondan Prakoso dari Funky Kopral dan Cliff sebagai drummer.

Sebagai pengganti JPI, Boomerang sempat merekrut dua gitaris muda Indonesia, Oi dari Power Metal dan Tommy gitaris asal Riau. Tidak puas dengan performa mereka, Boomerang merekrut salah satu gitaris handal Indonesia Andry Franzzy yang merupakan mantan gitaris Powerslaves pada awal tahun 2006
Read more

band JAMRUD

Kamis, November 19, 2009

SEJARAH JAMRUD


Mimpi Log Zhelebour, selaku manajer dan produser, menjadikan Jamrud sebagai satu band legendaris di Indonesia. Satu hal yang bukan mustahil rasanya. Tak Cuma itu, oleh Log juga, Jamrud dimanjakan dengan sound system baru yang dashyat senilai 14 milyar.

Dulu nama band ini adalah Jam. Pemain drum Budi Haryono [personel GIGI] merupakan salah seorang pendirinya. Setelah itu diubah menjadi Jam Rock, sebelum pada tahun 1995 disempurnakan menjadi Jamrud. Penggantian nama tersebut dimaksudkan menghindari kemungkinan - kemungkinan yang kelak bisa merepotkan mereka karena dulunya Jam Rock ditangani oleh orang lain. Sebagai cikal bakal Jamrud, Jam Rock telah banyak makan asam garam dunia panggung, bahkan waktu mereka pertama main, cuman dibayar 25 ribu yang sekedar untuk duit bensin. Dari perjalanan panjang itu, pergantian personel pun kerap terjadi. Mereka sebenarnya sudah main band sejak 1984 namun banyak vakumnya. Soalnya masih sekolah, juga karena perubahan selera musik tiap personel. Benturan ini kemudian memaksa para personelnya mengambil jalan sendiri - sendiri.

Formasi awal lengkap Jamrud adalah : Aziz M. Siagian [Aziz - Gitar], Ricky Teddy [Ricky - Bas], Sandy Handoko [Sandy - Drum], Fitrah Alamsyah [Fitrah - Gitar] dan Krisyanto [Anto - Vokal]. Jamrud sebenarnya sudah kerap membuat demo kaset dan menawarkannya kepada beberapa produser. Namun, kecuali konstribusinya album kompilasi 1991, hasilnya nihil. Para produser umumnya menolak dengan alasan yang sama. Lagu - lagu mereka terlalu keras, dan sulit dijual untuk konsumen lokal. Dan setelah ketemu Log Zhelebour (produser musik rock), Jamrud dikontrak untuk album serta promo tur. Untuk kontrak rekaman, mereka menggunakan sistem royalti. Jamrud akan menerima bagian keuntungan setelah penjualan melewati break event point (50 ribu keping), selain itu Jamrud juga dapat bayaran untuk master album. Dan ternyata, pilihan Log sangat tepat. Penjualan album perdana Jamrud, Nekad ('96) langsung ludes sebanyak lebih dari 100 ribu keping. Untuk ukuran sebuah grup rock, angka tersebut sangat menggembirakan. Bahkan di album kedua, Putri ('97), angka penjualannya melesat hingga 200 ribu keping.

Panen keuntungan dari hasil penjualan album-album Jamrud terus berlanjut hingga mereka merilis Terima Kasih ('99). Karya mereka kali ini mampu terjual hingga menyentuh angka 750 ribu. Luar biasa. Puncaknya, tentu saja album Ningrat (2000) yang bahkan bisa mencatat angka penjualan sedikit lebih besar.

Mereka muncul dengan warna musik yang cukup fresh buat telinga pecinta musik khususnya Indonesia. Mereka menggabungkan rap dan trash ke dalam satu kemasan. Ini termasuk langkah berani, pasalnya dimata produser, musik seperti itu cukup riskan sebagai barang dagangan. Namun bukti berkata lain, musik mereka ternyata cukup mengena dan bisa diterima banyak kalangan. Ini bisa dilihat dari animo publik yang antusias dengan kemunculan mereka. Meski menamakan diri sebagai grup rap thrash, Jamrud nggak melulu menyuguhkan lagu - lagu keras. Buat kalangan yang doyan keras, karya grup asal Cimahi - Bandung ini memang perlu disimak, selain musiknya asik, lirik lagunya juga cukup komunikatif. Keutuhan band ini juga tidak berlangsung lama, Sandy [Drum] telah dikeluarkan dari keanggotaan Jamrud karena terbukti `drug`. Mereka telah konsisten, jika salah seorang menggunakan drug maka harus keluar dari Jamrud.

Belum lama setelah di tinggal Sandy, Jamrud harus kehilangan satu lagi personelnya (untuk selamanya), Fitrah Alamsyah [Gitar] pada tanggal 13 Agustus 1999 meninggal dunia karena sakit komplikasi.

Kini, Jamrud termasuk salah satu band besar di Indonesia. Di genre yang dianutnya, Jamrud nyaris tanpa saingan. Konser-konsernya nyaris selalu dipadati puluhan ribu penonton. Setiap merilis album baru, Jamrud selalu membarengi dengan tur di puluhan kota [mencapai 50 kota –red]. Mimpi Log, selaku manajer dan produser, menjadikan Jamrud sebagai satu band legendaris di Indonesia. Satu hal yang bukan mustahil rasanya. Tak Cuma itu, oleh Log juga, Jamrud dimanjakan dengan sound system baru yang dashyat senilai 14 milyar. Log memang tidak tanggung-tanggung untuk investasi yang ditanamkan di speaker system konser JAMRUD, keberanian yang luar biasa untuk ukuran group lokal. Speaker yang akan dipergunakan pada tour show JAMRUD adalah merk NEXO GEO T4805 dan GEO T2815, dengan Sub NEXO CD18 buatan Perancis adalah jenis speaker system paling modern teknologinya dan terbesar di tanah air, dan belum dimiliki oleh pihak rental sound di tanah air. Speaker System merk NEXO berkekuatan 200k watt lebih, seluruhnya Built Up buatan Perancis.

Personil lengkap terakhir adalah Aziz M.S [gitar[, Ricky Tedy [bas], Krisyanto [vokal] dan Herman [drum] dibantu beberapa additional player.
Read more

THE BANERY

Kamis, November 19, 2009

SEJARAH THE BANERY


Berawal pada tahun 2004, Rafli (Bass,Vokal), Egi (Lead Guitar,Vokal), Yudi (Rhythm Guitar,Vokal) dan Deni (Drum). Setelah sekitar 2 tahun bermusik, terjadi pergantian pemain yaitu Adam (Drum) menggantikan posisi yang ditinggalkan Deni, serta menambah pemain yaitu Oddo (keyboard,vokal).
Pergantian tersebut diikuti dengan perubahan nama band berturut-turut yaitu The Uncle John, The Rebeats, dan terakhir adalah The Banery. Nama The Banery merupakan singkatan dari nama dari masing – masing personil.
Awal terciptanya band ini di latar belakangi oleh keinginan untuk berekspresi, dan mencoba ber-eksperimen dalam menyatukan berbagai genre music dari tiap personil yaitu Rock and Roll, Opera, Rock, Alternative, dan British Pop.
Musik mereka mendapat influence dari sebuah band asal Liverpool. Sejak memakai nama The Banery mereka mulai aktif menciptakan lagu karya sendiri. Salah satu single mereke “Karena Dia” berhasil muncul sebagai salah satu single terbaik di album kompilasi LA LIGHTS INDIFEST COMPILATION ALBUM VOL.3 yang release bulan Maret 2009.
Dengan kebulatan tekad dan kekuatan materi lagu yang dimiliki, The Banery sedang mempersiapkan launching full album dengan 10 hitsnya tahun 2009. Pengarapan album ini ditangani oleh myOyeah music dan artistik lagu Produced by Krisna J Sadrach.
Sekilas dengan full album yang akan release dalam waktu dekat dengan judul album JANJI PASTI : Kebebasan dan pembebasan. Itulah yang ditawarkan THE BANERY. Kebebasan untuk lepas dari perasaan tertindas. Menawarkan sebuah pembebasan dengan konsep warna musik baru yang lebih colorful. Membangkitkan semangat berpikir, keceriaan serta membangkitkan energi baru. Itulah energi THE BANERY. Beragam warna musik bertemu dalam 1 album guratan lagu ciptaan sendiri. Itulah pribadi THE BANERY. The Beatles menjadi inspirasi. Bukan di konsep oldies, refleksi penampilan maupun gaya musiknya, tapi pada semangat dan teknik musikalitasnya yang begitu kaya dan berujung pada sebuah harmonisasi vokal dan instrumen yang enak didengar oleh telinga semua kalangan.
Janji yang tak terlewati merupakan cerminan nafas kita dalam kehidupan dan bermusik, pantang menyerah saat hujan badai, tamparan hati dan lumpur kotor baru kami lewati dan kami berjanji utk terus melewati perjalanan hidup ini, dan itu pasti. (iM)
Read more
 

MUSIK INDONESIA Design by Insight © 2009